14 Oktober, 2009

FALSAFAH "KENCING"

Perkenalanku dengan mas Handoko tanpa sengaja, duduk di bangku warung kopi depan BCA Jodoh, Batam
membawa kami dalam obrolan panjang, saya lebih banyak jadi pendengar. Entah sudah berapa batang ro-
kok Jie sam soe yang di habiskan, sambil sesekali nyrutup kopi susu di hadapannya.Ceritanya mengalir
lancar... seakan-akan kita sudah mengenal lama. Wah... sedih dan sakit mas... kalau mengingat kejadi-
an itu. Harta yang kukumpulkan selama bertahun-tahun amblas sedemikian cepatnya. Sementara usaha yang
selama ini kurintis tiba-tiba mengalami stagnasi, mogok di tengah jalan. Yang paling tragis justru
istriku tidak di fihakku, dia tak henti-hentinya menyalahkan langkahku.Pokoknya sakitlah mas.....

Rupanya Mas Handoko adalah salah satu dari sekian ratus atau bahkan sekian ribu orang yang menjadi
korban pesta demokrasi beberapa bulan yang lalu. Ambisi dan harapan besar ternyata hanyalah dalam
fikiran dan angan-angan belaka, realitas yang sebenarnya jauh dari yang diharapkan.
Saya tidak mengatakan bahwa dia telah mengambil langkah dan keputusan yang salah, akan tetapi titik
permasalahan adalah pada proses ketidak berdayaan dirinya dalam mengontrol "software maupun proccessor"
dalam dirinya.Akal fikiran dan akal budi terkadang tertutup oleh dominasi hawa nafsu diri manusia.
Sisi baik dan sisi buruk manusia adalah menjadi dua bagian yang tidak pernah terpisahkan, seperti
bayangan yang senantiasa setia menyertai setiap gerak langkah kita. Sebagaimana etnis china
melambangkan hal tersebut dengan dua gambar bulatan zing dan zang yang saling melengkapi antara keduanya.

Bukankah Adam dan Hawa pernah melakukan kesalahan besar, dikarenakan ketidak mampuan dirinya dalam
mengontrol hawa nafsu dan keinginannya...? sampai-sampai tangane nggratel dan mbrakoti buah kuldi,
meskipun peringatan itu telah berkali kali disampaikan kepada mereka...
Dan pertanyaannya adalah... Apakah kesalahan Adam murni karena ketidakberdayaan dirinya dalam menge
lola hawa nafsunya...? atau memang ada skenario dan kekuatan besar dimana dia tidak kuasa menolak
untuk tidak melakukan itu semua...? Kalau kedua jawaban itu betul... sungguh kesalahan yang dilaku
kan manusia adalah bagian dari proses pembelajaran yang mau atau tidak, siap atau tidak itu bagian
dari ritme kehidupan yang harus dilalui. "Menungso sak dermo nglampahi", adalah aktualisasi ucapan
dari ketidak berdayaan tersebut.

Mas Han.... panggilku... saya mau bertanya, tapi semoga mas tidak tersinggung dengan pertanyaan saya.
Apa yang menjadi melatar belakangi dan memotivasi anda, sehingga sampeyan memutuskan untuk menjadi
caleg...? sementara kalkulasi rasio cukup susah untuk menganalisa, justru dominasi gambling jauh lebih
kuat... Begini mas, ada banyak ide dalam fikiran saya untuk bisa membantu membangun negeri, dan itu
tidak bisa saya lakukan kalau saya tidak masuk dalam lingkaran itu...maksudnya saya terlibat aktif
dan ikut andil dalam mengambil kebijakan. Kalau jawabannya itu saya sudah bosen mas...hampir semua
caleg jawabannya begitu... kataku. Saya mau yang lebih specifik...yahhh saya kira mas sudah faham..
sambungnya, intinya kan pingin mengangkat derajat dan martabat sekaligus finansial keluarga saya..
Okeylah mas... saya sudah menangkap maksud sampeyan.

Ketika terjadi miss komunikasi antara akal fikiran dan akal budi sehingga memutuskan jalinan
harmonisasi antara keduanya, maka yang muncul adalah hawa nafsu. Maka dari situlah berbagai kesalahan
dilakukan manusia.Dua aspek zing dan zang atau wujud dan bayang sudah tidak berjalan seimbang. Dalam
titik kulminasi terendah, manusia tidak berpijak pada realitas, tapi hidup dalam bayang-bayang.

Mas Han...Sampeyan mau hidup enak dan kepenak...? hidup penuh dengan kenikmatan....? yaaa mas...
gimana caranya...? kemarin saya malah sempat bosan hidup je.... gimana..? lanjutkan mas ..pintanya.
Belajarlah menjalin sinergi atau harmonisasi antara akal fikiran dan akal budi...? Apa yang sampean
fikirkan dan akan lakukan biarlah semuanya berjalan alamiah, natural, bukan karena nafsu... bukankah
nafsu itu identik dengan syetan...? Umpama sampeyan pingin mobil, itu semata-mata karena kalau pakai
motor anak istri sudah tidak bisa terangkut semua... bukan karena nafsu.. biar di pandang wah...,
Atau sampeyan pingin naik haji, karena panggilan hati dan finansialnya mendukung... lha nek sugih
naik haji itu wajib je... dan bukan karena pingin menjadi Bapak Haji Handoko.... wah..wah... sampeyan
ki kok ono-ono wae to mas....

Ketika jalinan sinergi sudah terbentuk, kehidupan berjalan alamiah, lillahi ta'ala, maka konsep HIDUP
IKHLAS sesungguhnya sudah dimulai. Pembelajaran akan hal tersebut, bisa kita temukan dalam aktifitas
kita sehari hari. Berapa kali kita melakukan, dimana kita melakukan hampir kita tidak pernah mengi-
ngatnya. Marilah kita belajar akan FALSAFAH KENCING, karena disitulah sarat dengan keikhlasan.

Wah... nggak terasa ya mas, kae jagone wes kluruk... bakule yo wes lenthak-lenthuk...lain waktu obro-
lan kita sambung lagi, insya alloh tema obrolan kita yang besuk lebih seru lagi mas...lebih dahsyat
hehehe. Mas Handoko menjabat erat tanganku... nampak ada keceriaan diwajahnya. Sayup2 terdengar lagu
Dalang Poer dari Hp bakule gorengan....Cobo to gagasen lelakonku iki...ora ono senenge susah sing tak
temoni....wahhh jan nandes tenan....

11 Oktober, 2009

MENGASAH KECERDASAN EMOSIONAL

Memaknai sinyal ataupun isyarat dalam dinamika kehidupan adalah sesuatu hal yang seharusnya kita sikapi
dan merupakan proses pembelajaran yang tiada pernah berakhir. Sistim pendidikan kita yang lebih
menitik beratkan kepada membangun kecerdasan intelektual, dan ilmu-ilmu rasionalitas sehingga tidak
terjadi keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional.
Dalam banyak kasus, keputusan tidak diambil berdasarkan perpaduan antara keduanya, tetapi
lebih mengacu pada rasionalitas, untung dan rugi atau positif dan negatif.


Cerita di bawah ini adalah salah satu contoh dari pengalaman pribadi penulis,yang hingga saat ini
masih dalam proses meraba-raba, menggali dan mengkaji akan makna dan kehebatan "hati sanubari" atau
lebih tepat masih dalam proses membangun kecerdasan emosional.
Sedikitpun tidak bermaksud untuk menyombongkan, membanggakan... semoga jauh dari itu semua..!
Semoga bermanfaat untuk para pembaca....


Sudah empat hari saya menunggui istri yang di rawat di ICU Rumah Sakit Otorita Batam. Empat hari itu
juga saya harus tidur di ruang tunggu, Dokter menyarankan agar saya harus standby di ruang tunggu,
Saya juga faham, bahwa segala sesuatu bisa saja terjadi, mengingat kondisi istri yang kadang sadar
dan kadang juga tidak sadar. Sementara pasien sebelah istri saya selama empat hari sudah berganti
tiga pasien. Mereka berjuang dengan maut, dan ternyata ajal lebih cepat menjemput.Beberapa kali kera
bat pasien sebelah istri menyalami saya sambil berlinangan air mata, sambil mendoakan semoga istri
bapak lekas sembuh...meski dalam bathin saya, apakah istri saya juga akan menyusul mereka...?


Saya masih ingat pada malam kelimanya, Dokter Afdhalun Hakim, Dokter spesialis jantung RSOB memanggil
saya, Begini pak... Serangan jantung ibu ini sudah mempengaruhi otak,jadi kondisi ibu sering tidak
sadarkan diri, dan maaf kalau terpaksa tangan ibu kami ikat, karena dalam keadaan tidak sadar, ibu
sering membuka tali infusnya. Memang beberapa kali saya melihat istri, seakan akan dia sudah tidak
mengenaliku lagi.Ya banyak-banyak berdo'a pak.... moga ibu cepat sembuh, itulah yang selalu dokter
sarankan pada saya, meski saya menangkap harapan untuk sembuh masih 50 persen..


Kira-kira jam 02 dinihari saya di kejutkan oleh suara sirine ambulance yang datang, seorang pasien
didorong masuk pakai brankar diiringi istri dan dua anaknya. Saat suaminya di ketahui sudah me-
ninggal dunia, pecahlah tangis ibu dan kedua anaknya, mereka persis duduk di ruang tunggu samping saya.
Malam itu ibunya cerita, waktu nonton sepak bola di TV, tiba2 suaminya pingsan tak sadarkan diri.
dia tinggal di rumah sewa, sementara suaminya sopir taksi sewaan,dengan penghasilan pas-pasan.
Trenyuh juga mendengar critanya, ternyata dalam dalam kesusahan dan kegelisahanku ada juga kawan yang
senasib dan sepenanggungan.


Pagi hari sekitar jam setengah tujuh, untuk yang kedua kali saya duduk berdampingan dengan ibu dan kedua
anaknya di warung kantin dekat rumah sakit, kembali saya di pertemukan dengan kondisi serba tanpa kata
dan bicara, hanya seulas senyum malas sambil mengeser tempat duduknya untuk memberi ruang duduk kepada
saya.Sebentar sebentar dia mengusap matanya yang memerah sembab sambil sesekali tangannya memainkan
sendok teh yang ada di hadapannya. sementara kedua anaknya nampak lahap menyantap lontong sayur.
Pelan-pelan saya merogoh kantong celana, saya lihat masih ada sisa duit 250rb, sisa nebus obat tadi
malam.Bismillahirrohmanirrohiem... pada saat ini saya lagi susah, akan tetapi saya juga tidak sanggup
melihat kesusahan dan penderitaannya.Ya Alloh... moga saya bukan termasuk orang yang sombong...!meno
long orang disaat kita sendiri butuh pertolongan.Ku berikan sisa duit nebus obat pada kedua anaknya.
Kusisain 50rb cukuplah, untuk jagan2 beli rokok dan bensin.
Bu... tolong di bantu doanya ya...! moga istri saya cepet sembuh... kataku.
Wahhh makasih ya pak... makasih...katanya, nampak butiran bening keluar dari sudut kelopak matanya.
Cepat-cepat saya bayar makanan dan segera keluar warung...saya tidak mau larut dalam kesedihan, tapi
sungguh saat itu keluar juga air mataku.


Kira kira jam sembilan pagi, saya di panggil dokter, secepatnya saya masuk ke ruang dokter, Ada apa
dok..? tanyaku tak sabar. Begini pak... hasil pemantauan monitor, dalam 2 jam terakhir ini kondisi
ibu cukup stabil, Bapak kemas-kemas dulu aja..! kita tunggu 2 jam lagi, kalau keadaannya stabil ibu
bisa di pindahkan ke rawat inap biasa...Alhamdulillah.... Cepat-cepat saya masuk keruang pasien untuk
memastikan kondisi istri. Seakan tak percaya.. istriku sudah duduk sambil senyum
menyalamiku...Alhamdulillahi robbil alamin...


Kehidupan bukan hanya sekedar dijalani dan dinikmati.Ada banyak misteri yang menjadi agenda untuk kita
kaji, kita olah dan kita pecahkan. Rasionalitas tidak menjamin untuk bisa menembus misteri tersebut.
jalinan sinergi antara akal fikiran dan hati sanubari akan membawa kita kepada sifat kearifan (tanggap
ing sasmito) dan menghayati akan hakekat tujuan hidup yang sebenarnya.
Semoga kita termasuk orang yang mau belajar akan makna kehidupan, dan bukan termasuk orang yang tahu
arti kehidupan justru setelah datangnya kematian.......

06 Oktober, 2009

tentang silaturrahmi: sisa obrolan menjelang lebaran

Muhammad Hassan has joined the conference.
joko mbelan has joined the conference.
zetty_has has joined the conference.
Muhammad Hassan: selamat malem semua
claranov: malam juga
claranov: apa kabar?
joko mbelan: apik...
claranov: baik-baik saja kan?
joko mbelan: yo, sehat, raketang yo mikir toplese
joko mbelan: isih kosong je
zetty_has: assalamu alaikum
claranov: diisi watu dicat warna-warni aja
claranov: wa 'alaikum salam
zetty_has: tukokno slondok neng muntilan karo pothil kan dadi kebak kang...
Muhammad Hassan: koq do meneng kabeh, ngemut inten po?
zetty_has: gek mikir, lebaran san
claranov: muhdhor masih cari slondok di muntilan je
zetty_has: anak2 durung ditukokno klambi anyar je
zetty_has: tapi alhamdulillah.. anak2ku ra pati urusan soal klambi anyar yen lebaran
joko mbelan: anakku tak takoni malah mileh njaluk buku je
claranov: kan anak zaman sekarang nggak kayak kita kecil dulu
joko mbelan: aku mau nganyari sandal
joko mbelan: ono konco kok nawani sandal, moro nganti pindho
joko mbelan: le tuku ki mergo le mesakke, ora le butuh
claranov: halah
zetty_has: menurutku, lebaran sekarang koq sudah mulai kehilangan esensinya ya
zetty_has: saat lebaran di zaman kita kecil, silaturrahmi sangat diperhatikan
claranov: lha inti lebaran menurut kamu apaan tho ZUM
zetty_has: coba yang terjadi sekarang
joko mbelan: asline saiki wes murah sandang pangan
zetty_has: sms, telp, kirim email....
zetty_has: nilai2 silaturrahmi jadi kabur
zetty_has: lha ini apa pandanganku yg terlalu konvensional dan super kolot, atau apa ya?
claranov: berarti kita nggak siap dengan perubahan donk kalau gitu
zetty_has: lho.. berubah ya tetep berubah
zetty_has: itu sudah sunatullah
zetty_has: tak bisa ditolak
claranov: kalau cukup dgn telpon, kenapa harus memaksakan dengan bertemu secara fisik
zetty_has: tapi kan tdk harus menanggalkan nilai2 yg indah n mungkin bisa kita laksanakan
claranov: esensinya kan silaturrahmi
joko mbelan: ketemu fisik itu juga penting
claranov: caranya yang beda-beda
claranov: bisa ketemu fisik
claranov: bisa via telpon
zetty_has: bener kang, menurtku silaturrahmi tu ya mestinya datang berkunjung sebagai tamu
zetty_has: kata rasulullah kan gitu
claranov: lha zaman nabi dulu belum ada telpon
zetty_has: siapa bisa menghormati tamu, dan seterusnya.....
claranov: makanya silaturrahmi zaman kanjeng Nabi ya harus dengan ketemu secara fisik
zetty_has: bukan masalah telp ada atau tidak
claranov: lha iya, ketemu penting, tapi kalau nggak sempat kan bisa juga lewat telpon atau webcam
joko mbelan: nek sungkem ora ketemu fisik trus piye?
joko mbelan: kok antik!
zetty_has: tapi nilai2 indah dikaburkan oleh alat yg bernama kemajuan zaman
joko mbelan: hasan kok mbisu to?
joko mbelan: silaturrahmi ki kan mengharap berkah...
joko mbelan: ngalap berkah gitu jerrr
joko mbelan: kok meneng?
zetty_has: mungkin ngene kang
Muhammad Hassan: gek moco web, tanya jawab soal puasa
zetty_has: fikiran2ku yg terlalu ortodox.. jd memaknai silaturrahmi terlalu dangkal
claranov: ketemu penting, tapi JANGAN MEMAKSAKAN juga penting
Muhammad Hassan: lagek mbahas opo to koq serius banget jee
joko mbelan: mbahas ujung dul...
joko mbelan: ujung bodo...
Muhammad Hassan: ooooo, le umak umik nang ndapur karo wong tuwo kae po
joko mbelan: ngaturaken sedoyo lepat nyuwun pangapunten, sing lahir lan bathos...
joko mbelan: nggih nyuwun tambah doa, mugi pikantuk bojo sing ayu...
claranov: betul itu kang
claranov: tapi kan kasihan anak2 diajak dalam suasana bis macet dan repot dalam perjalanan
claranov: pipis juga susah
claranov: kecuali kalau pakai mobil dewek
zetty_has: yo leeeee.. tak apuro kabeh luputmu.. tak dongakno,
zetty_has: mugo2 ono bidadari sik klambine ilang pas adus kali, dadi ra iso mulih kahyangan, njur pek en..
claranov: mau pipis di mana pun dan kapan pun bisa
Muhammad Hassan: birrul walidaen lho, njaluk dongo karo wong tuwo, iku penting je
claranov: tapi minta doa kan tidak harus ketemu tho kang
claranov: bisa lewat webcam misalnya
claranov: atau lewat telpon
claranov: he he he
claranov: ketemu saudara di kampung juga tidak harus dalam suasana lebaran
claranov: lebaran kan suasana serba mahal
claranov: kecuali kalau pakai gerobak atau andong sendiri
claranov: dari batam ke mbelan kalau suasana lebaran kan ongkosnya nggak sedikit
claranov: kecuali kalau dari semarang ke purwodadi, atau dari ndemak ke njeporo
Muhammad Hassan: betul itu, dungo dinungo, sehat kabeh bagas waras, oleh2 boleh di pakerke koq ya
claranov: aku merasakan betul bagaimana susahnya perjalanan ke kampung dalam suasana lebaran
claranov: apalagi kalau anak-anak masih bayi
claranov: mau pipis susah
claranov: apalagi kalau mau BeABe
claranov: kan kasihan mereka
Muhammad Hassan: wah tinggal saya yang ndak pernah merasakan pulang kampung nih
Muhammad Hassan: mbendino mudik terus, tp dulu pernah merasakan, ada kenikmatan sendiri dgn mudik
claranov: mungkin pendapatku ya dianggap terlalu ekstrem
claranov: tapi gini lho SAN
Muhammad Hassan: ndak juga, memang gitu koq, soyo suwe, soyo akeh kangene tho
claranov: kita hidup ini jangan terlalu terbawa dengan indahnya perasaan
claranov: ongkos mudik lebaran juga tidak sedikit
claranov: apalagi kalau anak-anak sakit karena perjalanan susah
claranov: kok urip digawe ngoyo amat tho
claranov: harus ketemu saudara saat lebaran, memangnya nggak ada hari lain?
claranov: padahal kita sebenarnya nggak mampu
claranov: kita mungkin mampu, punya uang, punya tenaga, punya waktu
claranov: tapi anak-anak kita kan nggak seperti kita
claranov: mereka kan masih bayi, masih perlu banyak istirahat
Muhammad Hassan: ah, itu kan cuma tradisi plus aji mumpung to
claranov: maksud tradisi plus aji mumpung itu apa?
claranov: kok diam tho SAN
Muhammad Hassan: yah mumpung lebaran, mumpung ada duit, mumpung sehat, mudik to,
Muhammad Hassan: dan itu sekedar rasa seperti yg kamu katakan, tapi betul jangan terikut perasaan
claranov: bener iku
claranov: kalau kenikmatan yg pernah kamu rasakan saat mudik dulu apa SAN
Muhammad Hassan: itu hanya sekedar kepuasan ya ndak
Muhammad Hassan: lain, dulu sy pergi untuk pulang, bukan untuk mukim di tmpt baru
claranov: gitu ya SAN
claranov: kita hidup kan harus memiliki skala prioritas
claranov: mana yg penting dan mana yg bisa ditunda
claranov: kalau ketemu kan bisa ditunda
claranov: tapi kalau sillaturrahmi ya harus
Muhammad Hassan: jadi, ya keok-ketoen ngomah, dan anak istri di kampung, jadi yo mudik to
claranov: cuma cara gimana kita silaturrahmi itu yg perlu dilihat berdasarkan kemampuan kita
claranov: MUHDHOR dan ZUM kok meneng ae tho?
claranov: apa muhdlor masih berdoa ya
Muhammad Hassan: betul, jmn sudah canggih, apapun bisa. dlor lan zum lagek nunggu lailatul kodar po
claranov: berdoa: "ya Tuhan, berikanlah aku pasangan hidup yg ....."
claranov: he he he
joko mbelan: BETULLLLLLLLLLL
Muhammad Hassan: yang apa?
claranov: gitulah kira-kira
claranov: he he he
Muhammad Hassan: zum, lagek nyanyekke anake lagune st12, jarene ngono, po ngenget jangan
claranov: yang bener ngenget jangan SAN
claranov: he he he
claranov: kamu kemarin ke semarang kok nggak mampir ke rumahnya zum?
claranov: nggak sempat ya?
claranov: apa zum yg nggak mau menerima?
claranov: he he he
Muhammad Hassan: lagek mbakso nggon "bakso kumis" sip deh, ya to mb zum
claranov: yg ditanya malah mingkem
claranov: mesakno yg tanya
claranov: he he he
Muhammad Hassan: muhdlor gek opo, wis duwe roti opo, pilus po unthuk cacing opo malah wis pesen senkolon
claranov: lha itu tadi yg jadi pikiran muhdhor
claranov: dia bilang mau lebaran isi toplesnya belum ada
claranov: lalu zum usul agar diisi dengan slondok saja
Muhammad Hassan: slondok kan untuk muda2, sing untune isih wutuh, wis ompong yo jadah ae
claranov: kalau untuk yg tua-tua, slondoknya direndam dulu satu malam
claranov: ya nggak?
claranov: he he he
Muhammad Hassan: ngebeber to, ilang rasane
Muhammad Hassan: he he
claranov: biar ada rasa, ya dikasih garam
claranov: kan yg penting ada rasa
claranov: he he he
Muhammad Hassan: koq do meneng to, gek ngemut inten po
claranov: aku ya nggak tau kok podo diam
Muhammad Hassan: tadi sy mbuka angera, dah baca tulisane teman-teman?
claranov: apa yg menarik menurut kamu?
Muhammad Hassan: yah alur ceritanya, kayak baru kemaren lungo seko mbelan,
Muhammad Hassan: yah kita kan bagian dari sejarah2 itu to
claranov: yg bener?
joko mbelan: BUSSSSSSSSSSSS
claranov: kok buuussssss tho kang
claranov: memangnya kenapa?
joko mbelan: NGGEDEBUSSSSSSSS
claranov: kok nggedebus
claranov: wong aku tanya yg sebenarnya kok
claranov: he he he
claranov: ZUM kok meneng ae ya?
claranov: ada apa dengan ZUM ya?
claranov: kok dari tadi meneng ae?
claranov: menjelang LEBARAN ini gimana kerjaan kamu SAN
claranov: tambah rame po?
joko mbelan: aku ono tamu. pamit sek yo
joko mbelan has left the conference.
zetty_has: aku kok ngantuk. ntar disambung lagi ya
zetty_has has left the conference.
claranov: aku juga ngantuk SAN
claranov: pamit dulu ya
Muhammad Hassan: oke
claranov: makasih ya